WeLcoMe to GembeL RonkzOck bLog's....



Nouna Ronkzock...

Nouna Ronkzock...

18 Oktober 2009

Bercrita dengan Es Teh...

Siang hari di pinggir ketabang kali, dengan bau yang tak sedap dan tempat yang jorok. Memandangi kendaraan-kendaraan yang lalu lalang dari dekat kolong jembatan. Langit yang biru hari ini, tak seimbang dengan panasnya Surabaya. Aku meneguk Es Teh dari gelas yang besar, sambil tertegun melihat bawah kolong jembatan... Ku lihat ada banyak anjing-anjing dan seorang pria yang tidak terlalu tua tidur didekat anjing-anjing itu, bahkan pria itu juga berbagi makanan dengan anjing-anjing itu.. Mengenaskan....!!!
Aku tak bisa membayangkan, dan tak bisa lagi berkata apa-apa tentang pria itu dan juga anjing-anjing itu. Yang aku rasa hanya... yah begitulah...
Sementara itu, bangunan gedung-gedung mewah di Surabaya terus berlangsung. Percuma saja gedung-gedung itu dibangun, karena gedung-gedung itu hanya akan memperindah dan membuat padat kota Surabaya biar semakain kelihatan Metropolisnya. Tapi tidak untuk masyarakatnya... orang-orang yang berduit hanya memikirkan bisnis dan uang-uangnya. Huuuffhh,,, lama-lama dunia ini berbentuk uang mungkin. Memang, kita di dunia ini diwajibkan berusaha mencari rezeki, tapi tidak sampai maruk!!! apalagi sampai lupa.. Banyak sekali yang terlupakan di Kota Surabaya ini. 
Sekali lagi aku meneguk Es Teh ku yang hampir habis, sambil terus menulis hal yang nggak penting ini... hahahaha.... sesekali aku melempar batu-batu kecil didekatku ke arah sungai didepanku. Airnya tak jernih lagi, sama seperti masyarakat sekarang, tak ada yang berpikir jernih...
Es Teh ku sudah habis, suasana semakin panas dan ramai, saatnya untuk pulang ke rumah. Disisi lain aku bosan di rumah, tapi setidaknya mama tenag bila aku dirumah...

2 komentar:

  1. cerita tentang es teh kotamu...

    yang pulas di pinggir kali mendapat kesempatan bermalam di hotel karena yang di dalam hotel tak bisa sepulas yang di pinggir kali. yang pulas di pinggir kali, pindah ke hotel. pulasnya sementara lalu mimpi menjagakan. katanya, "ternyata hotel tak senikmat pinggir kali"
    yang lain melihat, entah dimana, namun ia berkata: "itulah beda enak dan nikmat"

    lantas suara apa yang akan kita sumbang untuk mereka? semoga tak menambah keruh suasana

    BalasHapus
  2. sebagai manusia kita terlalu sering bertepuk sebelah tangan.

    bagus.
    keep writing

    BalasHapus